Tes IELTS: Perlukah Faktor Keberuntungan?

Buku-buku untuk persiapan tes IELTS. (Dok. SUN Education) Seringkali kita mendengar keluhan dari pelajar-pelajar yang berusaha untuk mendapatkan skor IELTS 6.0 atau 7.0, baik untuk kepentingan studi lanjut maupun keperluan imigrasi. Mereka telah berkali-kali mengambil tes namun selalu saja ada kekurangan skor 0.5.  Sejumlah siswa berusaha untuk belajar sendiri melalui buku-buku IELTS, namun ada juga yang berusaha merujuk website ataupun blog yang terdapat di dunia maya. Patut diketahui bahwa sejumlah website atau blog tersebut adalah milik perorangan atau organisasi independen yang keabsahan isinya sangat dipertanyakan dan tidak sesuai dengan rambu-rambu ujian IELTS. Website resmi IELTS adalah http://www.cambridgeesol.org/exams/ielts/index.html atau http://www.ielts.org. Melalui dua website ini, pelajar dapat melihat format tes and berlatih dengan contoh-contoh yang ada. Contoh-contoh  bacaan dan pertanyaan yang terdapat di kedua website ini telah diujicobakan berulang-ulang untuk meminimalkan  penafsiran yang berbeda (ambiguous). Bacaan dan pertanyaan di kedua website ini juga tidak pernah menyinggung masalah agama, kesukuan, ataupun masalah-masalah sensitif lainnya. Sebaliknya sejumlah website dan blog milik perorangan kerap memuat contoh pertanyaan di bidang mengarang atau percakapan yang membanding-bandingkan dua negara atau budaya. Buku resmi tes IELTS terbitan Cambridge. (Dok. SUN Education) Selain kedua website ini, pelajar juga dapat berlatih dengan buku-buku terbitan Cambridge, yang merupakan organisasi resmi yang membuat soal ujian IELTS. Sama seperti soal-soal di laman webnya, isi dari buku-buku Cambridge ini juga sudah diujicobakan pada sejumlah pelajar. Ada juga buku-buku alternatif terbitan UTS Insearch maupun Macquarie University. Nah, apakah belajar secara mandiri melalui laman web dan buku-buku saja sudah cukup? Tiap setiap siswa tentunya memiliki cara belajar yang berbeda; sejumlah pelajar dapat berlatih sendiri dan mendapatkan hasil yang memuaskan. Namun, banyak sekali siswa yang memerlukan bimbingan, terutama untuk bagian percakapan (speaking) dan mengarang (writing). Tiap bagian memerlukan strategi tersendiri, bukan sekedar kemahiran di bidang tata bahasa (grammar). Tata bahasa hanyalah salah satu faktor saja. SUN Education Group mewakili sejumlah institusi yang menawarkan kursus IELTS secara intensif yang bertujuan untuk membantu siswa mencapai skor yang diinginkan. Salah satu program yang sangat populer adalah kelas persiapan IELTS di sore hari “IELTS Preparation Course – Part Time” yang ditawarkan oleh RMIT English Worldwide (REW). Kelas ini memang khusus didesain untuk membantu pelajar yang ingin menaikkan skor IELTS secara efektif dan cepat. Kelas paruh waktu ini berlangsung dari pukul 6 sore sampai pukul 8.30 malam, selama 4 hari dalam seminggu dengan total waktu pertemuan selama 2 minggu. Tiap kelas memiliki fokus pada ketrampilan tertentu, misalnya General Writing & General Reading selama 2 minggu atau Listening & Speaking saja selama 2 minggu. Jumlah siswa di setiap kelasnya juga dibatasi. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada tiap siswa untuk mendapatkan perhatian dan bimbingan yang lebih efektif dari pengajar. Sejumlah tempat kursus lain menawarkan program untuk mencapai skor 8.0, namun kelas-kelas tersebut hanya berlangsung pada saat akhir pekan, sehingga efek pelatihannya tidak seefektif kelas paruh waktu intensif yang ditawarkan di REW.  Selain REW, kalian dapat pula mencoba kelas paruh waktu di Ability English. Kelas-kelas ini juga diadakan di sore hari sehingga tidak akan mengganggu kuliah atau jadwal kerja kamu di pagi hari. Untuk informasi lebih lanjut mengenai kelas persiapan IELTS, kamu dapat menghubungi kantor SUN di Melbourne dan Sydney untuk memperoleh keterangan lebih lanjut. Dan yang pasti, tes IELTS memerlukan strategi yang jitu, bukan sekedar faktor keberuntungan. Selamat belajar! Sumber